Persaingan Gadget Terbodoh
Apa yang kita harapkan dari sebuah smartphone bernama BlackBerry? Jaringan, koneksinya yang jauh lebih stabil dibandingkan dengan smartphone atau provider lain. Untuk urusan style atau gaya BlackBerry tidak menjadi pilihan banyak konsumen.
Baru-baru ini berita seputar BlackBerry Z10 membahana di dunia maya internet. Yup, terjadi banyak perubahan pada bagian desain, fitur, dan kinerja pada BlackBerry seri ini. Perlu dicatat banyak perubahan yang terjadi merupakan hal baru dalam dunia BlackBerry namun tidak di ponsel-ponsel lain. Kamera 8 MP sudah banyak disertakan pada smartphone dari produsen lain. Pembacaan pesan dengan sistem 1 pintu atau hub juga bukan hal baru. Sistem operasi Android memiliki aplikasi bernama Social Hub yang sudah disertakan secara default.
Pihak BlackBerry agaknya mencoba merubah pangsa pasar dari pebisnis atau kalangan pekerja menjadi smartphone stylish. Buktikan lewat desain luar BlackBerry Z10 yang sangat mirip dengan iPhone. Menurut penulis perubahan ini sebenarnya bukan hal yang akan menguntungkan pihak BlackBerry. Terlebih lagi karena harga yang dibandrol berkisar antara 12-13 juta rupiah.
Bayangkan apa yang Anda bisa dapat dengan dana sebesar itu? Apa yang akan Anda pilih? Beberapa konsumen dengan cepat akan menjawab iPhone, dan sebagian lagi akan menjawab Samsung dengan sistem operasi Android. Betul, karena mereka adalah pemain (vendor) dengan pangsa pasar yang jelas. Pada smartphone iPhone Anda akan memenangkan gaya. Dan, pada ponsel-ponsel canggih Android keluaran Samsung Anda akan mendapat kinerja sekaligus kebebasan berkreasi. Apakah Anda akan memilih BlackBerry Z10 yang jelas-jelas hanya unggul pada sistem jaringannya yang stabil, dan menghabiskan dana sebesar 12 juta rupiah?
Menurut penulis, solusi yang sebenarnya harus dipikirkan pihak BlackBerry adalah menciptakan sebuah teknologi yang lebih berhubungan dengan keunggulannya, jaringan atau koneksinya yang sudah stabil. Koneksi seperti inilah image yang diknal oleh para konsumen setianya. Ciptakan sesuatu yang lebih memudahkan para konsumen BlackBerry dalam berkoneksi, bukan mempercantik diri dengan kosmetik yang sudah dimenangkan oleh vendor lain. Ciptakan sebuah sistem koneksi yang belum dimiliki oleh vendor lain.
Jika saja harga yang dibandrol tidak mencapai bilangan 12 juta, misal setara dengan Samsung Galaxy S3, kemungkinan besar Z10 dapat menarik banyak pembeli. Namun, dengan harga 12 juta untuk sebuah BlackBerry yang keunggulan gaya, maupun kinerja mesinnya sudah dimiliki vendor lain, itu kurang masuk akal. Pihak BlackBerry agaknya tidak lagi tahu bagaimana mengembangkan keunggulan produk-produknya, dan malah berpatok pada statistik jual-beli, dan apa yang sudah laku di pasaran saat ini.
Jika saja BlackBerry terus melakukan hal serupa ini, pihak BlackBerry akan mengalami banyak kerugian. Bukan hal mudah merubah image BlackBerry sebagai smarphone style. Sungguh disayangkan melihat sebuah vendro dengan keunggulan tersendiri mengalami kemunduran selangkah demi selangkah.
Herman, Jakarta 15 Februari 2013
Apa yang kita harapkan dari sebuah smartphone bernama BlackBerry? Jaringan, koneksinya yang jauh lebih stabil dibandingkan dengan smartphone atau provider lain. Untuk urusan style atau gaya BlackBerry tidak menjadi pilihan banyak konsumen.
Baru-baru ini berita seputar BlackBerry Z10 membahana di dunia maya internet. Yup, terjadi banyak perubahan pada bagian desain, fitur, dan kinerja pada BlackBerry seri ini. Perlu dicatat banyak perubahan yang terjadi merupakan hal baru dalam dunia BlackBerry namun tidak di ponsel-ponsel lain. Kamera 8 MP sudah banyak disertakan pada smartphone dari produsen lain. Pembacaan pesan dengan sistem 1 pintu atau hub juga bukan hal baru. Sistem operasi Android memiliki aplikasi bernama Social Hub yang sudah disertakan secara default.
Pihak BlackBerry agaknya mencoba merubah pangsa pasar dari pebisnis atau kalangan pekerja menjadi smartphone stylish. Buktikan lewat desain luar BlackBerry Z10 yang sangat mirip dengan iPhone. Menurut penulis perubahan ini sebenarnya bukan hal yang akan menguntungkan pihak BlackBerry. Terlebih lagi karena harga yang dibandrol berkisar antara 12-13 juta rupiah.
Bayangkan apa yang Anda bisa dapat dengan dana sebesar itu? Apa yang akan Anda pilih? Beberapa konsumen dengan cepat akan menjawab iPhone, dan sebagian lagi akan menjawab Samsung dengan sistem operasi Android. Betul, karena mereka adalah pemain (vendor) dengan pangsa pasar yang jelas. Pada smartphone iPhone Anda akan memenangkan gaya. Dan, pada ponsel-ponsel canggih Android keluaran Samsung Anda akan mendapat kinerja sekaligus kebebasan berkreasi. Apakah Anda akan memilih BlackBerry Z10 yang jelas-jelas hanya unggul pada sistem jaringannya yang stabil, dan menghabiskan dana sebesar 12 juta rupiah?
Menurut penulis, solusi yang sebenarnya harus dipikirkan pihak BlackBerry adalah menciptakan sebuah teknologi yang lebih berhubungan dengan keunggulannya, jaringan atau koneksinya yang sudah stabil. Koneksi seperti inilah image yang diknal oleh para konsumen setianya. Ciptakan sesuatu yang lebih memudahkan para konsumen BlackBerry dalam berkoneksi, bukan mempercantik diri dengan kosmetik yang sudah dimenangkan oleh vendor lain. Ciptakan sebuah sistem koneksi yang belum dimiliki oleh vendor lain.
Jika saja harga yang dibandrol tidak mencapai bilangan 12 juta, misal setara dengan Samsung Galaxy S3, kemungkinan besar Z10 dapat menarik banyak pembeli. Namun, dengan harga 12 juta untuk sebuah BlackBerry yang keunggulan gaya, maupun kinerja mesinnya sudah dimiliki vendor lain, itu kurang masuk akal. Pihak BlackBerry agaknya tidak lagi tahu bagaimana mengembangkan keunggulan produk-produknya, dan malah berpatok pada statistik jual-beli, dan apa yang sudah laku di pasaran saat ini.
Jika saja BlackBerry terus melakukan hal serupa ini, pihak BlackBerry akan mengalami banyak kerugian. Bukan hal mudah merubah image BlackBerry sebagai smarphone style. Sungguh disayangkan melihat sebuah vendro dengan keunggulan tersendiri mengalami kemunduran selangkah demi selangkah.
Herman, Jakarta 15 Februari 2013
